Tetaplah Berdiri

Siapa sih yang tidak pernah jatuh? Setiap orang pasti pernah jatuh, secara harfiah jatuh bisa dimaknai dengan kejadian apapun. Tubuh kita jatuh, psikologis kita jatuh, karier kita jatuh dan sebagainya.

Setiap jatuh itu memang menyakitkan, bahkan jatuh cinta sekalipun itu menyakitkan. Kita harus menahan kerinduan setiap kali kita mengenang seseorang yang kita cintai.

Jika aku lihat lagi jalan hidupku kemarin-kemarin, ternyata aku sudah pernah berkali-kali jatuh. Jatuh karena diputuskan pacar yang aku cintai, jatuh saat gagal menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. Namun dari keduanya aku sama-sama bisa bangkit.

Entahlah apa yang membuat aku bangkit, sampai saat ini aku masih percaya bahwa waktu adalah obat yang paling mujarab yang menyembuhkan jatuhku.

Saat ini, jatuh yang ketiga yang aku alami, aku jatuh dalam karierku. Ternyata ini jatuh yang paling menyakitkan. Tapi entah kenapa, meski yang paling menyakitkan, hanya di jatuh kali ini aku tidak menangis.

Aku yang kurang lebih delapan tahun berada di organisasi ini sebentar lagi akan meninggalkannya. Ada rasa haru yang sangat dalam saat memilih keputusan itu. Organisasi yang membesarkanku, organisasi yang mendidikku tentang arti kehidupan dan organisasi yang melambungkan namaku.

Masih sama dengan kedua pengalaman jatuhku sebelumnya, ketiga kalinya aku jatuh ini juga karena salahku sendiri. Aku kehilangan fokus. Entahlah apakah ini efek depresi saat ditinggalkan kekasih yang juga sangat aku cintai karena alasan pendidikan atau memang aku saja yang tidak bisa mengontrol diriku untuk melakukan banyak hal sia-sia sehingga pekerjaanku berantakan.

Pada intinya aku, sebagaimana kamu, tidak bisa menyalahkan siapa pun saat kita jatuh. Setiap manusia memiliki kehendak bebas, yang dengan kehendak itu mereka bisa memilih apa yang akan mereka perbuat. Pihak eksternal hanyalah stimulus yang mempengaruhi namun tidak menentukan.

Di antara stimulus dan respons, ada sebuah ruang, di ruang tersebut terdapat sebuah kemampuan untuk memilih. Ruang itu adalah kehendak bebas. Sehingga, kita saat ini adalah hasil dari berbagai kehendak-kehendak bebas kita, bukan dari stimulus-simulus eksternal.

Dengan pandangan ini, akhirnya aku menginsafi bahwa sebagaimana jatuh, bangkit juga adalah kehendak kita. Kita tidak bisa mengandalkan orang lain. Sungguh jangan sedikit pun berharap pada orang lain untuk bisa memapahmu bangkit. Pertama karena orang lain punya masalah mereka sendiri. Kedua, hanya dirimu yang mengerti benar-benar tentang dirimu. Sehingga percuma saja kita mengandalkan manusia lain untuk membangunkan kita dari jatuh.

Selanjutnya, berhentilah bersikap murung karena murung tidak akan mengubah apapun. Bangkit dan tetaplah berdiri. Bawa lagi senyummu.

Kita akan semakin tua, sia-sia sekali jika seharian tenaga kita hanya dihabiskan untuk memasang raut muka yang menyedihkan.

Jika kita diputuskan pacar kita, ada tujuh miliar manusia di bumi dan dia hanya satu dari sekian banyak penduduk bumi itu. Tidak ada cinta sejati untuk manusia, cinta sejati hanya untuk sang pencipta.

Jika kita dipecat dari pekerjaan kita, masih banyak lapangan pekerjaan yang menunggu skillmu. Aku tidak sedang bicara soal perusahaan yang mau menerimamu. Karena belum tentu mereka sanggup menerima skill unikmu. Buatlah perusahaanmu sendiri. Kalau kamu suka menulis, menulislah. Kalau kamu suka bertani atau berkebun, tekunilah. Kalau kamu suka menggambar, bahagiakan orang-orang sekitarmu dengan gambarmu. Kalau kamu pandai membual, kamu bisa menjadi guru TK. Tidak ada yang hina dengan semua pekerjaan itu. Berhentilah mengutuk perusahaan yang tidak bisa menerimamu dan buatlah perusahaanmu sendiri. Atau, totalitaslah di perusahaanmu dan jangan sampai kamu dipecat lagi karena kesalahanmu.

Epicurus, seorang filsuf Eropa, pernah mengatakan bahwa hidup yang bahagia adalah hidup yang sederhana. Ada benarnya juga, apapun yang berlebihan itu tidak baik. Bukankah manusia dibebaskan oleh Allah untuk melakukan apapun asal tidak melampaui batas?

Kamu makan jangan terlalu kenyang, kamu tertawa jangan terlalu keras, kamu menangis jangan terlalu lama, kamu berlari sesekalilah berhenti, kamu pacaran jangan berzina, kamu menjadi pemimpin jangan zalim, kamu jadi bawahan jangan memberontak.

Sekali lagi tetaplah berdiri, tidak usah lama-lama mengutuk diri.

Yuk, sama-sama kita dengerin lagunya.

Scan Me!

Nineball - Tetaplah Berdiri.pngNineball – Tetaplah Berdiri

 

4 respons untuk ‘Tetaplah Berdiri

  1. “ada tujuh miliar manusia di bumi dan dia hanya satu dari sekian banyak penduduk bumi itu. Tidak ada cinta sejati untuk manusia, cinta sejati hanya untuk sang pencipta”
    Keren mas, aku suka kata-kata nya 😀

    Disukai oleh 1 orang

  2. “ada tujuh miliar manusia di bumi dan dia hanya satu dari sekian banyak penduduk bumi itu. Tidak ada cinta sejati untuk manusia, cinta sejati hanya untuk sang pencipta”
    Keren mas, aku suka kata-kata nya 😀

    Suka

Tinggalkan komentar