Hilang Makna

Hi, Tor.. Bagaimana kuliahmu? Apa masih Berantakan? Kehidupan ini kadang memang menyakitkan ya Tor. Kadang terlalu kejam bagi orang-orang seperti kita, pasca sakit tipes kemarin aku kehilangan semangat untuk menjalani semua tugas tugas kehidupan sebagai manusia. Entahlah, apakah karena trombosit dan leukositku yang dibawah normal sehingga membuat seluruh tubuhku lemas dan malas melakukan aktivitas apapun … Lanjutkan membaca Hilang Makna

Kualitas Hidup

Sebanyak tiga ribuan pendaftar berebut delapan ratusan kursi PNS di kotaku. Tidak, aku bukan salah satu dari mereka, sehingga aku tidak akan berbicara tentang susahnya melawan empat orang dalam tes CPNS tersebut. Berbicara soal PNS, akhir-akhir ini setelah ketidaknyamanku di tempat kerjaku aku utarakan ke Ibuku, sontak beliau seperti ikan yang melihat cacing bohay ginuk-ginuk … Lanjutkan membaca Kualitas Hidup

Tetap di sini…

Orang-orang datang dan pergi, ada yang melangkah karena dorongan rasional dan hitung-hitungan matematis yang mendalam, ada pula yang pergi karena menuruti dorongan rasa kecewa, sakit hati dan perasaan negatif lainnya. Mereka yang menghitung secara mendalam sering kali pergi dengan perasaan semangat untuk meraih impian kemudian kembali mendarmabaktikan dirinya untuk cita-cita bersama. Jadi tidak benar-benar pergi, … Lanjutkan membaca Tetap di sini…

Tetaplah Berdiri

Siapa sih yang tidak pernah jatuh? Setiap orang pasti pernah jatuh, secara harfiah jatuh bisa dimaknai dengan kejadian apapun. Tubuh kita jatuh, psikologis kita jatuh, karier kita jatuh dan sebagainya. Setiap jatuh itu memang menyakitkan, bahkan jatuh cinta sekalipun itu menyakitkan. Kita harus menahan kerinduan setiap kali kita mengenang seseorang yang kita cintai. Jika aku … Lanjutkan membaca Tetaplah Berdiri

Malam di Kantor

Malam di kantor selalu saja indah. Menyisakan ampas kopi. Desing satu dua kendaraan di jalan tol. Pendar lampu-lampu penerangan jalan. Bisikan angin dari luar jendela. Rekrekan jarum detik jam dinding. Dan suara-suara dalam pikiran yang berkelindan mengajak untuk tetap terjaga. Saat ini, satu halaman saja sebelum selasai. Saat ini juga pekerjaan lain riuh rendah meminta … Lanjutkan membaca Malam di Kantor

Pengembara Waktu

Kita adalah pengembara waktu yang menyinggahi dari satu perhentian ke satu perhentian Kau dan aku berhenti dengan satu sapaan yang membungakan keserasian Di persinggahan ini kita menuai kehidupan dari satu musim ke satu musim yang melekakan Hakikatnya kita sama-sama memerlukan namun tidak pula melengkapi Kerana ada kekosongan yang tidak terisi dan ia sungguh meruntun hati … Lanjutkan membaca Pengembara Waktu

Kesadaran Eksistensial

Siapa aku? Kenapa aku ada di sini? Untuk tujuan apa aku di sini? Darimana sebenarnya aku? Kemana aku setelah ini? Bagaimana jika dunia tidak ada aku? Apakah semua akan hancur? Atau semua akan baik-baik saja? Jika semua akan baik-baik saja tanpa aku, lalu untuk apa lagi aku di sini? Jika semua akan hancur tanpa aku, … Lanjutkan membaca Kesadaran Eksistensial

Tidak pernah semudah itu.

Aku pernah belajar merelakanmu berkali-kali. Melepasmu pergi dengan cinta yang lain. Membiarkan kesempatan memilikimu hilang untukku. Sebab, belajarmu haruslah tidak terganggu dengan masalah asmara dan kamu berhak bahagia; meski sesungguhnya aku tidak bahagia dengan keputusan ini. Ketidak-beranianku mengikatmu memberi ruang bagi orang asing yang mendekatimu. Kupikir hidup akan baik-baik saja setelah itu. Semua akan berjalan … Lanjutkan membaca Tidak pernah semudah itu.

Sampai Kapan?

Saudara yang saling menghujat (lihat kolom komentarnya!)... Di sini saya melihat umat islam berada dalam kegelapan, mereka saling hina karena satu hal yang sebenarnya tidak perlu. Saling menjatuhkan hanya karena kurangnya satu kata dalam bacaan shalat yang kebenarannya juga sangat susah dikonfirmasi. Mereka sibuk menguliti saudara sendiri, di sisi lain umat non muslim berdebat tentang … Lanjutkan membaca Sampai Kapan?

Al Baqarah : 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.